Minggu, 06 Mei 2012

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Pengertian Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 48).
Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dan komunikasi in adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003 : 48).
Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya (Arwani, 2003 50).
Manfaat Komunikasi Terapeutik
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi. mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2003 : 50).
Tujuan Komunikasi Terapeutik (Indrawati, 2003 48).
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.
Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan perawat-klien, Bila perawat tidak memperhatikan hal ini, hubungan perawat-klien tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.
Jenis Komunikasi Terapeutik
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) dalam Purba (2003), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen (1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
1. Komunikasi Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung.
Komunikasi Verbal yang efektif harus:
1) Jelas dan ringkas
Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil keniungkinan teijadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
2) Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)
Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.
3) Arti denotatif dan konotatif
Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan keperawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
4) Selaan dan kesempatan berbicara
Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.
5) Waktu dan Relevansi
Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.
6) Humor
Dugan (1989) dalam Purba (2003) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien. Sullivan dan Deane (1988) dalam Purba (2006) melaporkan bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.
Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :
1) Lengkap
2) Ringkas
3) Pertimbangan
4) Konkrit
5) Jelas
6) Sopan
7) Benar
Fungsi komunikasi tertulis adalah:
1) Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.
2) Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan.
3) Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau.
4) Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan.
5) Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan.
Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:
1) Adanya dokumen tertulis
2) Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
3) Dapat meyampaikan ide yang rumit
4) Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan
5) menyebarkan informasi kepada khalayak ramai
6) Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan.
7) Membentuk dasar kontrak atau perjanjian
8) Untuk penelitian dan bukti di pengadilan
Kerugian Komunikasi tertulis adalah:
1) Memakan waktu lama untuk membuatnya
2) Memakan biaya yang mahal
3) Komunikasi tertulis cenderung lebih formal
4) Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran
5) Susah untuk mendapatkan umpan balik segera
6) Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkan
7) Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Si pembaca.
3. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
Morris (1977) dalam Liliweni (2004) membagi pesan non verbal sebagai berikut:
1) Kinesik
Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuh. Perhatikan bahwa dalam pengalihan informasi mengenai kesehatan, para penyuluh tidak saja menggunakan kata-kata secara verbal tetapi juga memperkuat pesan-pesan itu dengan bahasa isyarat untuk mengatakan suatu penyakit yang berbahaya, obat yang mujarab, cara memakai kondom, cara mengaduk obat, dan lain-lain.
2) Proksemik
Proksemik yaitn bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak” antara individu dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individu dengan objek.
3) Haptik
Haptik seringkali disebut zero proxemics, artinya tidak ada lagi jarak di antara dua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli kumunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit. Haptik mengkomunikasikan relasi anda dengan seseorang.
4) Paralinguistik
Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat kalau kita hendak menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orang Muang Thai merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang jawa yang tidak mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik orang lain biasanya tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang Batak dan Timor yang mengungkapkan segala sesuatu dengan suara keras.


5) Artifak
Kita memehami artifak dalam komunikasi komunikasi non verbal dengan pelbagai benda material disekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itu digunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda motor, mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda. Namun dalam situasi sosial tertentu benda-benda itu memberikan pesan kepada orang lain. Kita dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil yang mereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin tinggi status sosial orang itu.
6) Logo dan Warna
Kreasi pan perancang untuk menciptakan logo dalam penyuluhan merupaka karya komunikasi bisnis, namun model keija m dapat ditirn dalam komunikasi kesehatan. Biasanya logo dirancang untuk dijadikan simbol da suatu karaya organisasi atau produk da suatu organisasi, terutama bagi organisasi swasta. Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan pilihan bentuk, warna dan huruf yang mengandung visi dan misi organisasi.
7) Tampilan Fisik Tubuh
Acapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain). Tipe tubuh itu merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada orang itu. Salah satu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi, menikmati informasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk bisnis yang disebarluaskan oleh sumber informasi. (Liliweri, 2007:108).
Karakteristik Komunikasi Terapeutik
Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu sebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).
1. Ikhlas (Genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.
2. Empati (Empathy)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalam memberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.
3. Hangat (Warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya lebih mendalam.
Fase – fase dalam komunikasi terapeutik
1. Orientasi (Orientation)
Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yang terjadi bersifat penggalian informasi antara perawat dan pasien. Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing, building trust, identification of problems and goals, clarification of roles dan contract formation.
2. Kerja (Working)
Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi tentang masalah-masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan dan membangun suasana yang mendukung untuk proses perubahan.
3. Penyelesaian (Termination)
Paa fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan pada fase ini adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan (Arwani, 2003 61).
Faktor – faktor penghambat komunikasi
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi terapeutik adalah (Indrawati, 2003 : 21):
1. Perkembangan.
2. Persepsi.
3. Nilai.
4. Latar belakang sosial budaya.
5. Emosi.
6. Jenis Kelamin.
7. Pengetahuan.
8. Peran dan hubungan.
9. Lingkungan.
10. Jarak.
11. CitraDiri.
12. Kondisi Fisik.

Senin, 20 Februari 2012

Kapan akan menjadi ELF yang melindungi Super Junior? Super Junior yang selalu harus melindungi ELF!

Kapan akan menjadi ELF yang melindungi Super Junior? Super Junior yang selalu harus melindungi ELF!
Posted by HaeRena on 19 Februari 2012 in Fun, News


Saya terus membaca tulisan beberapa ELF, mereka menyatakan betapa mereka bahagia setelah 6 tahun, Super Junior akhirnya telah belajar bagaimana berdiri untuk diri mereka sendiri.

Sebenarnya, pertama-tama saya merasa bangga dan senang, tapi ketika melihat kepada apa yang telah terjadi, aku menyadari satu hal…

Super Junior tidak pernah benar-benar berdiri untuk diri mereka sendiri.


“Jadi, walaupun aku lelah… Aku harus berpura-pura semuanya baik-baik saja…” – Leeteuk

“Hanya ketika tak ada orang memperhatikanku, aku menangis diam-diam…” - Sungmin

“Pada akhirnya… Ini tetap menyakitkan…” - Heechul

“Kami membicarakan ini, dan terkadang kami tertawa karena ini, tapi ketika aku pulang… aku menangis…” - Eunhyuk

“Ini berat…” - Kyuhyun

“Aku menangani ini dengan baik…Ini terlalu berat…sungguh…” - Leeteuk

Terjadi sesuatu yang salah pada Super Junior, tidak penting seberapa besar hal itu, mereka akan merasa buruk. Memposting satu atau dua tentang hal itu, lalu mengedikkan bahu mereka. Membiarkan hal itu pergi (berlalu) dan berpura-pura tidak ada yang pernah terjadi.

Kemarin, fans yang paling menyedihkan adalah ELF.

Tapi, sesuatu yang salah terjadi, walaupun ini begitu kecil untuk ELF, tapi semua pertahanan runtuh.

Dan kau akan tahu semuanya benar-benar menjadi buruk ketika Siwon mulai mengutuk…

Tanpa berpikir tentang reputasi mereka, tanpa berpikir tentang hal apa yang mungkin dipikirkan dan dikatakan orang lain tentang diri mereka, tanpa pernah berpikir tentang konsekuensi atas apa yang mereka lakukan. Super Junior berdiri, tapi mereka tidak berdiri untuk diri mereka sendiri.

MEREKA BERDIRI UNTUK ELF

Beberapa orang berkata itu reaksi yang berlebihan, kasar, dan kekanakan. Tapi siapa mereka yang berbicara? Mereka hanya membaca postingan tersebut lalu mengomentarinya. Dan kebenarannya adalah, mereka tidak pernah benar-benar tahu apa yang telah terjadi.

“Ini tidak benar… Mereka seharusnya memberikan pemberitahuan sebelumnya, bukan? Aku akan meminta maaf atas mereka…” - Leeteuk

“Maaf ELF…” - Donghae

Dan kenapa Super Junior harus meminta maaf atas apa yang bukan kesalahan mereka?

Sejak awal, selalu Super Junior dan ELF, ELF dan Super Junior.

Meskipun terkadang Super Junior dan ELF bersama dengan DBSK dan Cassies dan/atau SHINee dan Shawols, dan/atau fandom yang lainnya, tapi pada akhirnya, hanya kita – Super Junior dan ELF

KITA ADALAH SEMUA YANG KITA MILIKI.

Dapatkah kalian menyalahkan kami yang ingin melindungi satu sama lain? Dapakah kalian menyalahkan kami untuk reaksi kami dan kami yang menyemangati ketika orang yang paling kita sayangi tersakiti?

Aku bertaruh kalian tidak pernah mengerti kenapa, kami adalah bagian dari lautan Sapphire Blue.

Karena Super Junior adalah yang paling rupawan? Terutama bias, ada idola lain yang jauh lebih rupawan dari mereka. Berbakat? Grup yang lain juga bisa melakukan apa yang dilakukan Super Junior, mungkin lebih, mungkin lebih baik. Karena mereka yang terbaik? Kita sekarang tahu bahwa hal itu tidak sungguh-sungguh benar.

Jadi kenapa?

“Ketika tidak ada yang mengakui kami, ketika tidak ada yang membantu kami, untuk fans terbaik yang membuat kami merasa begitu kuat, ELF kami, sekali lagi aku mengucapkan terimakasih yang tulus” – Leeteuk

“Aku mencintai kalian, ELF” - Donghae

“ELF, adalah mereka yang tetap berdiri bersama kami walaupun kami masih kurang” – Sungmin

“Kami tidak bisa menerima penghargaan ini jika bukan untuk ELF” – Leeteuk

“Terimakasih untuk 40 ribu ELF! Mari lakukan lagi besok” – Yesung

“Terimakasih telah menjadi ELF” - Kyuhyun

“Kami bukan apa-apa tanpa ELF”

INILAH MENGAPA



Untuk tahun-tahun di mana aku telah menjadi bagian dari fandom ini, tidak pernah,mereka tidak pernah membuat saya merasa bahwa saya hanya seorang fan. Yang selalu mereka lakukan adalah membuat saya merasa ‘SAYA ADALAH SEORANG ELF’ – EVER LASTING FRIENDS (TEMAN SELAMANYA) dari Super Junior.

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang membelikan hampir 600 cangkir kopi untuk fansnya setelah menonton penampilan mereka pada sebuah malam yang dingin?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang menari dan bermain sembunyi-sembunyian dengan fansnya di bandara?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang mengambil foto dengan fansnya, mempostingnya di (cyworld/twitter) akun mereka dengan keterangan, “Terima kasih” dan “Aku mencintaimu” ?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang menulis, membuat dan mendedikasikan lagu yang khusus untuk fansnya?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang berdoa dan menangis untuk fansnya yang meninggal dunia?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang memberikan cokelat untuk fans mereka di sebuah konser?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang membelikan eskrim untuk fansnya ketika musim panas?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang berterimakasih pada fansnya seolah tidak ada lagi hari esok?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang melambaikan tangan dan membentuk sebuah lambang hati di jendela hotel untuk menunjukkan betapa mereka menghargai para penggemar yang menunggu di luar?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang bertanya pada penggemarnya apakah mereka mau masuk ke hotel karena di luar begitu dingin?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang meminta penggemarnya untuk menjaga kesehatan mereka?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang tampil dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa walaupun mereka sangat sakit hanya karena emreka berpikir penggemar mereka hanya layak mendapatkan yang terbaik?

Di mana kalian pernah menjumpai idola yang membungkuk 90 derajat selama hampir 10 detik untuk menunjukkan betapa mereka berterimakasih?

Kenapa aku seorang ELF?

Karena ini semua pantas. Super Junior pantas mendapatkan ini semua.

Aku adalah seorang ELF

Karena menjadi ELF adalah suatu kehormatan

Kamis, 19 Januari 2012

give me u'r love


Aku berjalan menyelusuri jalan setapak di dekat rumahku. Kemudian aku mulai menyiapkan segala sesuatu. Kemudian aku pergi kerja di sebuah café ternama.
“seohyun-ah …. ??”
“Ne~ …. ???” sahutku menoleh kearah suara. Ternyata bos ku memanggilku
“kemarilah sebentar …”
“baik !!!” seruku
Aku mengikuti bos ku yang sekarang berada tepat dihadapanku. Menatapku dengan wajah sedih.
“ajjushi ?? waegeure ??” sahutku bertanya padanya
“seohyun-ah … mianhae aku harus lakukan ini padamu …”
“waegeure ajjushi ???” sahut ku sedikit memaksanya untuk bercerita padaku
“aku telah dipecat oleh atasan ku.”
“MWO !!! waeyo ajjushi ??? knp kau tiba2 dipecat…”
“naddo molla … jadi aku berencana akan pergi dari korea untuk sementara waktu. Baik-baiklah selama aku pergi dan jaga laah jiyeon dan jieun. Titip salam ku pada mereka ya …”
“ajjushi !!” sahutku memeluk bos ku yang sudah ku anggap sebagai penganti ayahku.
Aku pulang kerumah .. dengan senang ke-2 adik kembarku menyambut kedatangan ku yang sudah terisak-isak.
“oenni ada apa ?? knp menangis ??” Tanya jiyeon yang lebih tua
“Ne oenni … ada apa ???” Tanya jieun yang lebih kecil, yang selalu bicara sesuai kata-kata saudara kembarnya
“aniya jiyeon-ah jieun-ah… “
“geojitmal !!! … ajjushi oeddiseo ??” sahut jiyeon
“ne~ oenni … ajjishi oeddiseo ??” ucap jieun
“ajjushi untuk sementara waktu tidak bisa main kerumah kita saeng …”
“MWO !!!!” sahut ke-2 nya kaget dg ekspresi yang sama
“waeyo oenni ?? knp ajjushi utk smentara waktu tidak kemari ??”
“ne oenni … waeyo ???”
“ajjushi dia pergi. Dan oenni g tau ajjushi pergi kemana …”
Mendengar ucapanku kedua adikku saling menatap dan kemudian menghampiriku dan memeluk tubuhku dan ikut menangis di tubuhku. Yah … sejak kedua orang tuaku telah meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Paman laa yang menjadi orang tua kami. Namun sekarang kami jadi tidak mempunyai orang tua lagi.
2 hari berlalu: aku mengerjakan segala hal tanpa semangat. Dan tidak masuk sekolah selama 2 hari demikian juga kerja paruh waktuku.
lalu saat aku kembali berkerja. Sulli teman satu kerjaku yang juga kerja paruh waktu menghampiriku dengan panic.
“ya !! kemana saja kau !! 2 hari tidak masuk ??”
“mianhae sulli-ah… aku tidak enak badan belakangan ini.”
“kau sudah tau kalo ajjushi sudah dipecat !!”
“ne~ arrayo …”
“mwo !! kau tau dari mana ??”
“ajjushi sendiri yang mengatakannya padaku.”
“yah… aku juga tidak menyangka bahwa paman akan pergi begitu cepat.”
“dia akan kembali …!!” sontakku mengagetkan sulli
“ye !! arraso … kau tidak perlu berteriak di telingaku”
Aku terdiam sedetik kemudian.
“kau sudah tau belom siapa yang jadi bos kita selanjutnya ??”
“nugusaeyo ??”
“seorang namja tampan dan berkarisma … hihi”
“???” aku manatap jijik pada sulli yang sudah menghayal yang bukan2
2 detik tidak bereaksi
2 menit juga tidak ada respon, masih dalam khayalan
5 menit juga tidak
Akhirnya aku pergi meninggalkan nya yang sudah kelangit.
aku menyapa taecyeon, jang suk, dan wooyoung yang berada di dapur.
“seohyun … kenapa jarang masuk ??” tny taecyeon
“mian, aku tidak enak badan ..”
“ahhh~ ne … kami mengerti kok .. seohyun nunna yang sabar yah …” sahut wooyoung si jail
“jangan sentuh .. dasar bocah !!” sahutku memarahi wooyoung dan pergi
“wae !! kenapa dia selalu memarahiku ..!!” kesal wooyoung, taecyeon dan jung suk hanya angkat bahu.
“aiishhhh jinjja !!!”
Aku berjalan keluar dapur dan berniat untuk melayani pelanggan, namun tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Dengan rasa bersalah aku menunduk dan minta maaf.
“jeongmal mianhae ??” sahut ku
“siapa kau !!” sahutnya ketus
“ahh~ aku pelayan di café ini, kau bisa melihat bajuku. Ooh~ kau pasti pelanggan setia café kami kan ,,,, hehe selamat datang. Tapi kenapa kau ada di dapur kami. Maaf ajjushi dapur dilarang masuk “
“ ajjushi !! aiishh jinjja !! kau seohyun ??”
“waaahh~ bagaimana kau bisa tau namaku… pasti kau salah satu pengemarku ya ??”
“YA !!!! kau di pecat !!” teriaknya kemudian memasuki ruang dapur.
Apa katanya barusan ???
aku dipecat ?? jangan2 dia …. !!! aaakkkkhhh …. Mampus lahh
aku memasuki dapur lagi akhirnya.
“tnggu sebentar ..!! apa ka kau bos baru ?”
“ya … kenapa kaget !! makanya jangan bolos kerja .. “
“tapi saya tidak bolos pak …”
“lupakan … kau tetap di pecat ..”
“MWO !!! jeongmal mianhae ajjushi …”
“ajjushi ???!!” sahutnya menatapku garang
“ada yang salah pak ??”
“ikut kekantor saya !!”
“baik !!” sahutku kemudian memandang ke taecyeon dan jang suk, tapi tidak menangkap wooyoung.
“wooyoung oeddiseo ??” bisikku
“merajuk …” bisik jang suk
“seohyun !!!” teriak bos baru
“ahh~ ne~ …. !!” sahut ku secepat kilat berlari menuju kantor.
Dikantor : bos baru itu tidak bersuara juga.
“kenapa 2 hari yang lalu kau tidak masuk kerja ??”
“mianhae ajjushi.. aku merasa tidak enak badan …”
“bisa tidak .. kau tidak memangilku ajjushi … kau fikir aku sudah tua”
“ahh mian mian … jadi aku memanggil mu apa ??”
“kau hanya perlu memanggil namaku saja .. junsu.”
“ahh geureyoo~”
“kali ini aku akan kasih dispensasi pada mu .. namun tidak lain kali. Namun saat kau tidak masuk kerja untuk ke-2 kalinya kau terpaksa akan ku pecat … arraseo !!”
“ne~ arraseo …” sahutku menunduk dan pergi dari hadapan bos ku yang sok disiplin itu.
Setelah perkerjaan ku selesai, dengan cepat aku menganti pakaian ku diruang ganti bersama sulli dan beberapa karyawan wanita juga.
“uuuufftt, kenapa hari ini cepat sekali toko kita tutup ??” keluh sulli
aku menatapnya heran
“kenapa sekarang ku lihat kau berbeda sulli ??”
“wae ?? dimananya aku berbeda ??? jangan bercanda!!”
“kurasa kau memang menyukai bos kita yang super sok itu kan ??”
“a, anio … bagaimana kau bisa berfikir seperti itu… hahaha cham !! “
“geojitmal … “ sahutku meninggalkan sulli yang sudah dengan cerosos mencoba mengatakan yang sebenarnya, yang kutau itu adalah sebuah kebohongan
Aku berjalan keluar dari toko, namun tangan ku ditahan oleh seorang namja yang kini sudah dihapanku …
“waegeure !!! “teriak ku dihadapannya
“nunna … kau harus minta maaf padaku. Karena telah membuatku marah” sahut junho
“wah jinjja !! neon Igae chukaesso !!!” bentakku melepaskan genggaman tangannya
“nunna … aku tidak ingin bertengkar denganmu. Kau tau kan aku menyukaimu”
“shikeuroo!!! Aku tidak menyukaimu. Arra !!”
“nunna … aku tau kau masih marah karena aku main2 dengan perasaanmu, hajiman… sekarang nega jeongmal saranghaeyo …”
“takcheo !! lupakan … aku tidak ingin menginggatnya !!!”sahutku meninggalkannya
“nunna~ nunna~ … dengarkan aku dulu !!” teriak wooyoung
Aku berjalan menyelusuri jalanan dipinggir jalan ,, kalau aku mengingat tentang hal itu, aku benar2 ingin menangis, aku yang saat itu menyukai wooyoung, ternyata dia hanya mempermainkan hatiku .. hiks hiks
tanpa sadar airmataku keluar dari kelopak mataku…
Esok harinya:
aku masuk kerja dan menganggap hal kemarin tidak terjadi. Aku tau bahwa wooyoung saat ini sedang memperhatikanku. Namun hanya pura2 tidak tahu.
“ya ! kau dan wooyoung ada masalah ??” tnya sulli
“anio !!”
“jeongmal ?? wae dia menatap kau seperti itu ??”
“nan mollaseo … jangan Tanya aku”
“apa dia mengingatkan kau tentang hari itu..”
“anio !! jangan unggkap itu .. shirreo !!” sahut ku pergi kedapur
“tapi kan g perlu marah … aishhh jinjja !!auggghhh !!”
Aku pergi ke atas loteng … yang jarang di tempati para karyawan dan pembeli.
aku mulai menangis terisak disana sendirian …

to be continued ..