Selasa, 15 November 2011

SARANGHAE BY: shie~ntha

Cast :
- song jieun
- junghyun


Dulu hingga sekarang aku masih merasa begitu sulit mendapat teman yang benar2 ku sayangi. Sampai akhirnya aku beranjak dewasa. Aku masih belum memiliki teman.
Aku ingat saat aku baru pindah ke suatu sekolah.
“ee-eh lihat, itu anak baru itu. Katanya sich dari amerika”
“annyeong …. Aku boleh ikut bermain bersama kalian ??” kataku pada mereka
“boleh, tapi kau jadi hantunya yaa …”
“eehh, tapi kita bukan nya harus hom pim pa dulu  … ??” sahut ku
“kau mau main apa tidak, kalo tidak mau main, juga gak papa …”
“ahh, ne … aku akan jadi hantunya …” sahutku
Setelah cukup lama aku menjadi hantu nya.
“kenapa aku terus yang jadi hantunya, …. ??” sahut ku pada mereka
“wae ??! kau tidak mau ??”
“bukan begitu, tapi sejak kita main tadi, aku terus yang jd hantunya. Bukankah aku sudah mengalahkan salah satu diantara kalian ??” kataku
“kalo kau tak mau jd hantunya !! jangan main bersama kami !!” sahut mereka semua pergi meninggalkanku
“hajiman  ….”

Kemudian aku menyadari satu hal, tidak mudah mendapat teman yang benar2 ingin ku jadi kan teman ku.
Saat ini aku kelas 2 SMA, dan seperti anak perempuan yang lain yang pernah merasa kan cinta dan ciuman. Yaa …. Aku punya pacar. Tapi aku tetap tidak pernah punya teman yang biasa mengajak ku pergi shopping, jalan-jalan, atau buat nongkrong.
Pacar ku satu tingkat dengan ku, namun kami berbeda kelas. Aku sangat terkejut saat dia mengutarakan hatinya pada ku.
“jieun-a, saranghae ….??” Sahut jung hyun saat itu
“mwo ??!!” kaget ku
“ne, mungkin aneh. Karena pertama bicara padamu, aku langsung mengutarakan perasaan ku pada mu. Tapi aku jeongmal joahae jieun-a, sejak aku memperhatikanmu.” Ucap jung hyun jujur saat itu.
Entah kenapa, saat itu aku jadi menyukainya juga.
“aku ingin, kau jadi pacarku, apa kau mau menjawabnya sekarang juga.” Sahut nya menunduk dihadapanku. Namun aku tak bisa mengatakan apa-apa, hingga akhirnya dia menatapku. Namun saat itu aku malah menunduk tak sanggup menatapnya.
“apa sekarang kau menolak ku ??” ucap jung hyun menatap kepala ku, karena kau masih menunduk. Tapi aku tetap tak mengatakan apapun.
“mianhae, aku menganggumu …” ucapnya pergi dengan nada marah
“eehh …. !!” spontan aku menarik tangannya. Kemudian dia menatap ku. Kemudian ketika dia menatapku aku lgsg berpaling menunduk kembali.
“nee … aku mau jadi pacarmu …” ucapku masih menunduk
“jeongmalyoo  ????” sahut jung hyun tak percaya
“ne …..” sahut ku masih tak berani menatapnya
Saat itu jung hyun memelukku, ini adalah pertama kalinya aku dipeluk oleh orang lain, selain omma. Aku pun membalas pelukkan jung hyun terhadap ku
Dan aku juga ingat saat ciuman pertama ku bersama junghyun.
Kami melakukan nya didepan rumah ku, saat kami kambali dari jalan-jalan. Junghyun mendekatiku dan mendekati bibirku. Entah kenapa ada rasa takut juga deg-deg’an. Namun ketika junghyun menciumku, aku malah merasa sangat tenang, karena junghyun sangat lembut.
Hari itu sepulang sekolah :
Teman-teman satu kelas berhamburan keluar dr kelas, saat aku hendak beranjak keluar kelas, kemudian sohyun memanggilku.
“jieun-a … !!!” panggilnya
“mwo ?? wae sohyun ??” Tanya ku
“apa kau sedang sibuk ??” Tanya sohyun
“ahhh … ?? ya, aku ingin pergi …”
“dengan junghyun yaa ???” sahut sohyun cepat
“….. ne …..” sahut ku
“jieun-a, aku bisa minta bantuan mu sedikit … ?? jebbal jieun-a ??” pinta sohyun
“bantuan apa sohyun_a ??” Tanya ku
“kau bisa mengantikan ku untuk piket hari ini. Jebbal jieun-a …..”
“hajiman sohyun… “
“gumawo jieun-a ….saranghae …. Hari ini saja. Besok aku yang akan melakukannya sendiri. Annyeong …. “ sahut sohyun meninggalkan ku sendiri dengan suasana kelas yang sepi.
Bagaimana ini …. ???
Akhirnya aku tetap melakukan nya juga. Kemudian tanpa sadar junghyun datang memanggil nama ku.
“jieun-a …. Jieun-a …..!!!!” panggil junghyun
“ne …. “ sahut ku. Junghyun kemudian melihat ku
“kenapa belum pulang juga, aku sudah lama menunggu mu di depan gerbang.”
“hehe, miahae junghyun, aku harus piket …”
“piket ….. ????” sahut junghyun menatap ku heran, karena junghyun sudah tau betul kapan daftar piket ku.
“ahh …. Aku mengantikan teman ku yang mau kencan dg pacarnya ….”
“mwoo !!! kenapa harus kau yang melakukan nya !! kenapa tidak suruh yang lain saja !! seenaknya saja menyuruh orang lain !!!” sahut junghyun marah
“gwenchana junghyun-a, sedikit lagi selesai kok. Jangan marah y ??”
“kalo aku tidak marah itu aneh jieun-a. memang nya dia fikir kita tidak kencan apa … !!”
“hahahaha ….. kita kan masih banyak waktu … “
“kau ini terlalu baik pada teman2 mu, jieun-a … “ sahut junghyun mendekati ku dan mengelus pipi ku. Junghyun menatap kearah mataku
“lain kali kau bisa menolak mereka, kalo kau memang tak ingin melakukan hal yang tak ingin kau lakukan jieun-a. bisa kan ??”
“ne,  nanti aku akan mencoba nya …” ucapku
“baiklah, sekarang aku akan membantu mu …. Memang dasar teman mu itu …. Nanti akan ku beri perhitungan padanya !!”
“junghyun ….. “ ucap ku
“aku hanya bercanda …”
Esok harinya :
Aku masuk kekelas dan duduk dibangku ku. Saat itu aku melihat bungkusan kecil dibawah bangku ku, kado kecil berwarna pink. Aku mengambil nya dan mencari nama yang mungkin tertuju untuk siapa. Dan kudapati tulisan yang tertulis namaku.
Aku binggung dan menatap kado itu. Aku membuka bungkus kado itu. …..
Dan kudapati sebuah mainan tas berbentuk hati . sangat lucu …. Kemudian ada surat kecil dalam ktak kecil itu. Kemudian aku membacanya.
(ini hadiah buatmu …
semoga senang ….
Saranghae jieun-a  by: junghyun)
Dengan senyum – senyum aku menatap mainan yang berbentuk hati itu.
“waaahhh … apa ini …. Lucu banget ….” Sahut sohyun mengambil mainan dari tangan ku
“sohyun ….”
“waah … pasti dari junghyun kan … junghyun emank romantis yaa. Jieun-a boleh aku pinjam tidak ???” sahut sohyun
“tapii … aku …..”
“wae ?? kau tak mau meminjamkan nya padaku sehari saja ??
“bukan gitu sohyun-a … tapi aku tidak bisa…. “
“kau tak perlu takut, aku tidak akan memberi tahu junghyun kok. Ok “
“aahhh … ne, tapi hanya sehari kan sohyun ??”
“ok-ok … gumawo jieun-a ….” Sahut sohyun dengan gembira membawa mainan ku
Sepulang sekolah:
Aku masih merasa takut kalo-kalo nanti junghyun akan menanya kan mainan tas itu. Bagaiman aku menjawabnya ??
Aku menatap junghyun yang sudah berdiri di depan gerbang dengan beberapa cwe yaitu adik kelas kami. Yaa aku tau kalo junghyun cukup populer di kalangan cewe2. Dan aku tau sejak aku menjalin cinta dengan junghyuna ada yang merasa tak suka padaku.
“jieun-a …. !!!!” panggil junghyun, kemudian aku menatapnya yang melambai-lambai tangan nya padaku, aku tersenyum menatapnya
“sudah, cepat pergi kalian …” sahut junghyun mengusir adik2 junior, dengan patuh mereka pergi. Junghyun mengahampiriku
“siankk … “ sapa junghyun tersenyum padaku
“siankk juga …. “
“kita mo kemana hari ini … ahh gimana kalo kita jalan-jalan ke taman, sambil makan es krim … “
“ne … “ sahut ku mengikutinya
Kami berjalan menuju taman yang tak jauh dari sekolah, saat itu junghyun mengenggam tangan ku sambil menceritakan teman-teman nya yang asiik goda cwe dalam kelas nya. Aku hanya diam dan mendengarkan ceritanya.
“oohh yaa jieun-a …. Gimana hadiahnya ?? suka gak ??”
Jantung ku kemudian berdegub cepat
“n-nnee … aku sangat menyukainya ….”
“syukur lah kalo kau menyukainya. Dimana kau sangkuti mainan tas itu ??”
“ahhh …. ??? “ sahut ku semakin panic
“waeyoo jieun-a ???”
“a-ani junghyun-a ….”
“dimana mainan tas itu ?? kenapa tidak ada di gantungan tas mu, jieun-a”
“a-aku … aku ….”
“ada apa jieun-a …??” sahut junghyun menatap ku serius
“aku meminjamkannya pada temanku junghyun-a … mianhae junghyun …”
“mwo !!! kau memberikan nya pada orang lain. Wae ??”
“ molla, dia hanya pinjam sehari junghyun-a… jebbal jangan marah junghyun-a … jebbal”
Saat itu junghyun langsung melepaskan genggaman tangan nya dari tanganku.
“junghyun ….” Isak ku
“wae !!! kenapa gampang sekali kau pinjamkan pada orang lain !!!” bentak junghyun
“a-aku takut dia membenciku, dan aku tak ingin menyakitinya jika aku tak meminjamkan nya pada sohyun.”
“kau benar-benar menbuatku kecewa jieun-a … apa setiap hari kau harus berbuat baik pada mereka, tidak bisa kah kau menolak permintaan mereka sekali saja  jieun-a …
ya sekarang aku mengerti, apa dulu saat aku menyatakan suka pada mu, kau menerimaku lantaran kasihan jika kau menolak ku. Begitu … ??!!!” bentak junghyun kepada ku.
Sekarang air mata ku benar2 sudah mengalir … dan aku semakin merasa tak percaya karena junghyun bicara seperti itu.  PLAAAKKK   !!!  Tanpa sadar tangan ku menamparnya.
“itu tidak benar !! aku menerima mu memang karena aku menyukai mu junghyun. Aku sangat mencintaimu… “
“apa kau bisa membuktikan nya ??”
“mwo ???” kaget ku menatapnya dengan samar2 karena air mataku
“geure, ternyata apa yang dikata anak2 satu kelas ku benar … kita berbeda. Aku mungkin tak kan bisa sebaik kau. Jadi kupikir kita putus saja … “ sahut junghyun. Aku kaget dan serasa ada yang tertusuk pada bagian dada ku
“selamat tinggal …” ucap junghyun pergi meninggalkan ku yang terdiam tak berdaya.
(Kenapa harus seperti ini …. ????) batin ku menangiss
 Selama perjalanan pulang:
aku terus berjalan tanpa melihat disekitar ku. Hingga akhirnya aku menabrak seseorang. Namun aku sama sekali tidak merespon ketika dia memarahiku, sekarang hati ku benar-benar sangat sakit ….
Esok hari nya:
aku datang kesekolah. Saat aku masuk kekelas. Sohyun sudah menghampiriku.
“jieun-a … jeongmal kau putus sama junghyun ???” Tanya sohyun
“ne, haha sudah cepat tersebar yaa ..” sahutku berkata lirih
“gwenchana ?? apa ini karena aku jieun-a ??” tny sohyun. Aku menatapnya
“ania sohyun … ini adalah kesalahanku sendiri …”
“jeongmal ?? neo geotjimal … ??! apa perlu aku menemui junghyun untuk menjelaskannya jieun-a ???” sahut sohyun
“andwae sohyun… ini masalah kami. Gwenchana …”
“arraso jieun-a … jieun-a ???” sahut sohyun menatapku
“mwo ??? wae sohyun ??”
“mianhae jieun, aku menghilangkan mainan tas milik mu, dibelakang sekolah. Aku sudah coba mencarinya, namun tidak ketemu juga.”
“mwo !!!!” kaget ku merasa sangat marah.
“mianhae jieun-a… aku menghilangkan nya … hiks-hiks mianhae …” tangis sohyun
Aku menatapnya kesal. Namun sedetik kemudian aku memeluk sohyun
“gwenchana sohyun. Aku sudah putus dengan junghyun. Itu sudah tidak penting lagi sekarang, tidak apa2 …. Kau tidak perlu menangis lagi ….”
Sebenarnya aku tidak ingin mainan itu sampai hilang … itu adalah hadiah pertama yang ku dapat dari orang yang benar2 kusayang ..
Sepulang sekolah: aku berencana untuk mencari mainan tas itu dibelakang sekolah.
namun saat aku sampai di simpang koridor kelas aku melihat junghyun dan teman2 nya asikk ngobrol sambil tertawa-tawa. Tapi junghyun sama sekali tidak bersemangat. Aku terus berjalan berhadapan dengan junghyun yang masih jauh dariku. Yang mungkin tidak menyadari aku ada didepannya.
saat itu seorang yeoja langsung mengandeng tangan junghyun. Namun junghyun sama sekali tidak membantah. Melainkan mengikuti gerak gerik yeoja tersebut.
Kami semakin dekat, hingga teman2 junghyun semua terdiam ketika melihatku. Junghyun pun menyadari apa yang membuat teman2nya terdiam. Ketika junghyun melihat ku dengan cepat dia memalingkan wajahnya dari ku. Aku pun seketika menunduk ketika dia memalingkan wajahnya. Entah kenapa saat itu aku ingin sekali memeluknya ….
Saat sampai dibelakang sekolah:
Aku mulai mencari apa yang menjadi tujuan ku sebelumnya, dan aku melupakan apa yang membuatku terluka tadi, ketika junghyun di gandeng seorang yeoja cantik itu.
Sesampai dirumah :
Aku merebahkan tubuhku, karena apa yang kucari tidak ketemu, aku memejamkan ke-2 mata ku, dan aku mulai merasa tenang.. perlahan-lahan aku tertidur disofaku.
Esok harinya:
aku melihat junghyun bersama yeoja kemarin.
aku mencoba memberanikan diri mendekati junghyun dan teman2 nya.
meski sebenarnya aku sangat takut untuk mengatakan ini.
“junghyun … bisa aku bicara padamu ??”
Junghyun dan semua teman2 nya menatapku termasuk yeoja itu. Dan kemudian aku menunduk kepala ku dan terus menunggu jawaban dari junhyun.
“ne, arraso …” ucapnya berdiri dan pergi berjalan mendahuluiku.
Di belakang sekolah:
junghyun menatap ku ….
“wae ?? kau ingin bicara apa ??” Tanya junghyun sedikit dingin
“mian, aku memanggilmu kesini. Sebenarnya aku ingin bilang, kalau aku tidak  ingin putus”
“wae ???”
“karena …. Aku mencintaimu, dan itu tidak karena aku kasihan atau pun karena aku baik junghyun-a …” sahutku jujur
“kalau begitu bisa kau buktikan padaku ??”
“itu …. Aku …”
“wae?? Kau tidak bisa membuktikannya kan ??” sahut junghyun semakin dingin
“tidur lah dengan ku …. “ ucapku kemudian
“mwo ????!!!” kaget junghyun menatap kearah mataku
“aku bilang, tidur lah denganku. Aku bisa membuktikan kalau aku benar2 mencintaimu. Aku akan memberikan semuanya jika kau mau …. !!
dan setelah itu aku harap kau tidak marah lagi, dan tidak mengucapkan kata2 putus … “
“apa kau serius ….??”
“ne …. !!” tegas ku menatapnya, junghyun kemudian tertawa
“waeyoo ?? tidak ada yang lucu disini … !!” ucapku sedikit kesal
“haha …. Mian-mian …. Aku suka kau bersikap seperti ini … inilah yang ku suka dari mu … kau tegas dan juga baik hati. Baiklah aku salah… tidak seharusnya aku marah pada mu waktu itu. Sohyun juga sudah menjelaskan kepadaku bahwa kau kemarin sudah seharian mencari mainan tas itu. Dan sebenarnya, aku sendiri sudah menemukan mainan itu sebelum kau mencarinya … mian membuat mu mencarinya semalaman. “
“jeongmal, mainan itu ada padamu, kembalikan padaku …!!” sahutku, kemudian junghyun mengeluarkan mainan itu dari sakunya.
“baiklah, eiittsss …. Tunggu dulu … chhuuu~~~ “  sahut junghyun mengecup bibirku, spontan aku kaget dan langsung melangkah mundur
“jangan membuatku kaget !!” ucapku
“ne, arraso … nich …” sahut junghyun memberikan mainan itu pada ku
“gumawo, sudah menemukannya ….”
“ne cheoman, … jangan pinjamkan pada orang lain lagi !!”
“arraso …. Tunggu, yeoja yang bersamamu siapa …???”
“itu jun-ah …. Teman saat SMP dulu… aku tidak ada hubungan apa2 terhadapnya ??”
“ne, aku tau ….” Sahutku menatapnya, junghyun juga menatap ku lembut .. dan kemudian menciumku lagi ….

Seminggu setelah kejadian tersebut.
sepulang sekolah :
aku siap-siap untuk keluar dari kelas ku ….
“jieun-a … tunggu dulu ….”
“wae ???”
“bisa kau gantikan aku sekali ini untuk piket, aku ingin kencan sama wooyoung ..” sahut iu
“mianhae … aku juga ada kencan … annyeong …” sahutku pergi
“jieun-a ….. kau jahat sekali … ughhhhh !!!” keluh iu kesal setenggah mati.
Sejak kejadian hari itu aku mencoba lebih tegas lagi dan mencobaa bisa menolak apapun yang tak ingin ku lakukan. Aku berjalan menuju arah gerbang. Ku lihat seorang namja berdiri melihat langit sambil tersenyum dan kemudian aku memanggilnya ….
“chagiya ……. “ teriakku

THE END
BY: SHINTA … ^_^
SEE YOU NEXT TIME, CHINGU ……